Oscillometric Method For Blood Pressure Measurement

Metode Oscillometric  merupakan metode pengukuran tekanan darah secara non invasive, yang diukur adalah amplitudo osilasi yang muncul dalam sinyal tekanan manset yang mana tercipta oleh ekspansi arterial setiap kali darah dipaksa melewati arteri. Dalam prosesnya , Salah satu bagian tubuh dipasangkan manset yang mana nanti akan mengembang dan akan memberikan tekanan pada daerah yang di kelilingi. Tekanan yang diberikan mempengaruhi arteri, semakin besar tekanan yang diberikan dapat menyumbat darah untuk melewati arteri. Lalu ketika tekanan manset berkurang secara perlahan darah yang tersumbat tadi  dapat melewati arteri kembali. Tahap ini dinamakan tekanan sistolik dan pada tahap ini juga osilasi akan meningkat secara signifikan sampai pada tahap maximum amplitudo pada osilasi menunjukan bahwa titik tersebut adalah tekanan rata rata darah, setelah mencapai nilai amplitudo maximum, osilasi akan menurun dan lalu menghilang. Ketidak jelasannya transisi dalam osilasi untuk mengidentifikasi tekanan diastolik maka digunakan suatu algoritma untuk mengestimasi tekanan diastolik.





Rangkaian osilometri adalah rangkaian penguat sinyal osilasi, sehingga rangkaian osilometri merupakan rangkaian inti dari metode pengukuran darah osilometri. Pada rangkaian osilometri terdiri dari komponen aktif yaitu operational amplifier (op-amp) dan komponen pasif seperti resistor dan kapasitor (Puspitasari, 2015).

Terdapat 2 pendapat tentang bagaimana mendapatkan tekanan sistolik dan diastolik pada sinyal hasil ekstraksi (Winoto, 2008).
1. Tekanan sistolik dapat dihitung dengan menbagikan nilai nilai disebelah kiri MAP (Mean Arterial Pulse) dengan nilai MAP yang mana hasilnya adalah 0.85 sedangkan tekanan diastolik dapat dihitung dengan membagikan nilai-nilai puncak di sebelah kanan MAP yang mana hasilnya adalah 0.55.

2. Tekanan sistolik dapat dihitung dengan mengkalikan 0.6 dengan nilai puncak (MAP) sedangkan tekanan diastolik dapat dihitung dengan 0.8 dari nilai Puncak (MAP) (Winoto, 2008).

Sensor Tekanan

Sensor Tekanan Secara fisis tekanan dirumuskan sebagai gaya yang diberikan suatu cairan atau gas terhadap suatu permukaan. Sensor yang bersentuhan langsung dengan materi yang di deteksi menghasilkan sinyal, dalam hal ini sensor tekanan bertindak sebagai transduser. Sinyal yang dihasilkan sebanding dengan besarnya tekanan materi yang dideteksi terhadap sensor tersebut. Ada tiga jenis tipe dari pengukuran tekanan yaitu tekanan absolut, tekanan diferensial, dan tekanan gauge. Pada tekanan absolut mengukur di daerah vakum. Pada pengukuran menggunakan tekanan diferensial adalah perbedaan tekanan diantara dua jenis tekanan yang akan diukur. Sedangkan pada tekanan gauge adalah dengan menggunakan tekanan referensi contohnya adalah tekanan darah (Singh, 2002).
Sebuah sensor tekanan piezoresistif mengandung membran silikon kristal yang tipis yang dilegkapi dengan silikon tipis di sekelilingnya seperti pada Gambar 2.7. Piezoresistivitas adalah suatu kemampuan yang dimilikki oleh sebagian kristal atau bahan-bahan tertentu lainnya yang dapat menghasilkan suatu arus listrik jika mendapatkan perlakuan tekanan. Pada Gambar 2.8 terlihat bahwa empat pizoresistor dirangkai seperti jembatan wheatstone. Dua resistor dirangkai berhadapan sehingga keduanya dapat menerima sensor tekanan pada arah arus sejajar dan dua ditempatkan untuk mendeteksi tekanan yang tegak lurus di dalam aliran arusnya (Singh, 2002).
Pada sensor MPX5050GP sudah dilengkapi dengan pengkondisi sinyal dan op-amp internal, sehingga outputnya 13 dapat langsung dihubungkan dengan konverter analag ke digital (ADC = Analog to Digital Converter).

Perancangan Rangkaian Osilometri

Menurut Puspitasari (2015), pada rangkaian osilometri terdiri dari rangkaian amplifier (penguat) dan rangkaian high pass filter (tapis lolos tinggi). Rangkaian penguat sinyal osilasi terdiri dari dari beberapa komponen seperti op-amp LM324N, kapasitor dan resistor yang dirangkai seperti pada Gambar 3.4

1 komentar: